REPORTASE

I. Reportase

1. Alat yang di butuhkan / di perlukan

a. Tape recorder
b. Casset Recorder
c. Note book
d. Alat Tulis
e. Handphone (untuk melepaskan dari tempat kejadian)
f. Batu baterai

2. sebelum melakukan reportase, terlebih dahulu membentuk tim work / crew meliputi :

- Pengarah acara
- Pengarah teknik
- Produser
- Anchor
- Logistik
- Unit Manager

3. Menyusun Rundown, antara lain :

- Durasi
- Materai
- Keterangan

4. Menentukan Tema

5. Menyusun daftar pertanyaan

6. Menentukan obyek / narasumber / target

7. Menentukan hari, waktu yang tepat

8. Melakukan editing setelah proses perekaman

9.mengecek kembali hasil editing

10. di siarkan secara langsung


Kawasaki Ninja - modifikasi radikal yang rapih dan mantap untuk oprasional.
“Kelihatannya mahal bgt,padahal bila dibandingin kita bakal dapat lebih ketimbang harus modif motor Jepang,banyak modif gila-gilaan yang harganya melampaui harga Aprilia. tapi cuman model doang yang semua ada pada Aprilia or Mito.Upside down,ban gedhe,dll.” - by Girifumi
Buat penggila modif mungkin anggapan bro Girifumi mungkin sedikit banyak bisa membuat mereka mengerinyitkan dahi. Tetapi bagi sebagian besar bikers terutama bagi bikers yang berpikir secara ekonomis dan bikers yang mengutamakan faktor orisinalitas mungkin anggapan bro Girifumi sangat lah tepat.
Faktor Biaya
Sebagai contoh adalah pemilik Honda Tiger Revo (nyari aman mode-on), berapapun biaya yang dikeluarkan si pemilik motor rata rata tujuan modifikasinya pun tak jauh dari model NSR SP, Aprilia maupun Cagiva Mito. Kalaupun diluar pakem tersebut mungkin mereka melakukan modifikasi ringan dengan mengganti kaki kaki depan menjadi upside down, suspensi belakang menjadi monshock hingga membeli parts parts seperti tangki bensin maupun panel belakang. Akhirnya setelah dilakukan modifikasi dengan menghabiskan biaya yang tidak sedikit jadilah sebuah motor Tiger Revo yang sedikit menyerupai Aprilia ataupun SP dengan keganjilan di sana sini. Yang paling parah adalah modifikasi radikal ala paket hemat, bermaksud melakukan penghematan biaya, yang terjadi adalah pemborosan dan terbuangnya waktu. Mengapa demikian? Banyak kejadian dimana biaya modifikasi motor malah menjadi lebih mahal dibanding biaya membeli motor “asli” yang menjadi tujuan modifikasi, sudah itu hasilnyapun malah menjadi aneh.
Faktor Orisinalitas
Ini mungkin paragraf yang paling kontroversial yang pernah diposting di INDOBIKERS. Ada sebuah pertanyaan yang cukup menggelitik. Apakah dengan memakai kostum Barcelona bernomor 14 anda telah menjadi Thierry Henry? Tentu saja tidak, tetapi yang jelas anda telah menyatakan kepada siapa saja terutama kepada orang yang melihat anda bahwa anda adalah penggemar atau minimal simpatisan mantan raja Arsenal tersebut. Bahakan kalaupun Thierry Henry “asli” melihat anda pastinya iya pun akan tersenyum dengan anda. Tetapi dengan memasang fairing Yamaha R1 pada Tiger Revo anda, dan kebetulan anda berpapasan dengan Yamaha R1 betulan pastinya situasi akan berbeda. Mungkin sepintas tidak terjadi apa apa namun sebenarnya si pengendara R1 justru akan kebingungan dengan motor yang anda kendarai, bahakan seringkali justru cibiran lah yang keluar didalam pikiran si pengemudi R1 “asli” tersebut. Disamping itu apakah dengan menggunakan fairing R1 serta merta anda bisa menjadi anggot klub R1 ? Sayangnya hal itu tidak akan terjadi tetapi yang jelas motor anda akan kehilangan identitas diri.
Kreatifitas tanpa batas
Memodifikasi motor merupakan pengembangan kreatifitas tanpa batas. Tetapi tujuan memodifikasi sebaiknya murni merupakan ide orisinil, jangan meniru atau menjiplak moge yang sudah ada, apalagi menjiplak motor sport CBU yang harganya tidak seberapa (harganya hampir sama-red) dibanding harga motor anda sendiri. Yang jelas motor hasil modifikasi radikal umumnya kurang cocok untuk dipakai harian. Karena bagai manapun dalam kondisi standarlah motor paling layak digunakan untuk keperluan oprasional harian. Kalaupun tetap ingin memodifikasi motor tetapi dengan syarat harus mantap digunakan sebagai kendaraan oprasional harian, pilihan paling tepat adalah melakukan modifikasi ringan. Mengganti ban, veld stang dan sockbreaker depan atau menganti corak warna dan striping menjadi pilihan yang paling tepat. Selamat mencoba!


Sekuter matik yang sedang naik daun saat ini adalah yamaha mio, dengan varian mio yaitu mio sporty dan mio soul. Sepintas kedua varian ini bagai pinang dibelah kapak hehehe.
sebelas-duabelas yamaha mo, mio sporty dan mio soul

Spesifikasi Mesin dari yamaha mio sampai yamaha mio soul tidak ada yang berubah alias sama plek. Berikut ulasannya.
EngineTipe Mesin : 4 langkah, SOHC 2-Klep pendingin udara, AIS (Air Induction System) EURO 2 ReadyDiameter x Langkah : 50.0mm x 57.9 mmKapasitas Silinder : 113.7 CCRatioKompresi : 8.8 : 1Tipe Kopling : Kering, Sentrifugal OtomatisIsi silinder : TunggalKarburator : Keihin NCV24×1Sistem pengapian : DC-CDISistem pelumasan : Wet SumpKapasitas Oli Mesin : 0.9 LiterTransmisi : V-Belt OtomatisRasio Gigi : 2.399 - 0.829Caster / Trail : 26.5 derajat/ 100 mmTipe Rem Depan : Hydraulic Disc brake dengan Single PistonTipe Rem Belakang : Teromol
ChassisBerat Kosong : 87 KgTipe Rangka : Steel TubeKapasitas Bahan Bakar : 3,7 Liter Bensin Leaded / unleadedJarak Sumbu Roda : 1,240 mmJarak terendah ke Tanah : 130 mmTinggi Tempat Duduk : 745 mm
Suspensi / BanSuspensi Depan : TeleskopikSuspensi Belakang : TeleskopikUkuran Ban Depan :70/90-14MC 34PUkuran Ban Belakang : 80/90-14MC 34P
PerformaDimensi (P x L x T) : 1,820 x 675 x 1,050 mmSistem Starter : Kick & ElectricDaya Maksimum : 6.54 Km (8.9 ps) / 8,000 rpmTorsi Maksimum : 7.84 Nm (0.88 kgf.m) / 7,000 rpm
Modifikasi Yamaha Mio agar Jadi Yamaha “Moiy”..
Bentuknya yang kecil dan lumayan seksi membuat mio menjadi incaran tangan-tangan jail modifikator. Biar kelihatan moy.. yamaha mio hanya perlu sedikit sentuhan saja, misalnya dengan mengganti ban bergaya racing dan ukuran yang sedikit lebih gemuk, seperti yamaha mio dibawah ini




Bobber, Gaya Modifikasi Skubek di 2009
Home Otomotif


BANDUNG (KONTEKAJA) - Setelah gaya low rider, memasuki 2009 modifikasi skubek sepertinya dilanda demam virus style bobber. Aliran ini sebelumnya sangat kental dengan motor jenis sport atau moge lawas. Hanya, yang jadi contoh kali ini adalah skubek berbadan lebih besar dari ukuran standar umumnya yakni Yamaha Nouvo.
Ide liar ini dilakukan oleh kumpulan anak muda kreatif dari Geba Leisure Parts (GLP) Bandung, Jawa Barat. "Sengaja dibuat di Nouvo. Selain karena spesies skubek, kami juga ingin tonjolkan gaya baru," ungkap Ardhi Kupret, pemilik sekaligus pemodifikasi yang menghasilkan karya rapi lewat tangan dinginnya.
Dari sisi tampilan, ada beberapa kesamaan dengan low rider. Paling mencolok, sama-sama mengusung konsep ceper dan menggunakan ban lebar alias velg mobil. Bedanya, kalau skubek low rider, sasis dimundurkan; pada Nouvo ini, kerangka belakang justru dipotong 15 cm. Sumbu roda ikut dimundurkan 25 cm.
Tentu banyak kompartemen yang tergeser, seperti tangki harus maju ke depan. Volume ruang bagasi jadi berkurang. Namun, tampilan Nouvo tampak lebih padat. "Kan itu memang salah satu ciri bobber," lanjut saudara kandung Tria, vokalis The Changcuters.
Bentuk bodi yang kian padat dengan menggunakan bahan fiber dibentuk kotak-kotak atau punya bidang datar besar supaya padat dan semakin kuat. Itu termasuk jok-menggunakan bahan beludru dengan variasi lubang bertali-yang dirancang tunggal (single seater), kian menguatkan kesan padatnya. "Hal yang harus dihindari adalah lekukan," bilang Ardhi.
Karena ingin menghasilkan karya yang sempurna, pengerjaan bodi paling lama, yakni lebih satu bulan. "Itu karena benar-benar konsep baru yang belum ada cetakannya. Meski terlihat kotak, detailing tetap terlihat banyak," bangganya.
Dari Nouvo ini ada beberapa inovasi yang dilakukan Ardhi. Pada sisi kiri motor ada tuas shifter, tetapi fungsinya bukan untuk menaik-turunkan gigi persneling karena Nouvo bertransmisi otomatis. Oleh Ardhi, tuas itu difungsikan sebagai starter dan klakson. Dengan menekan tuas, mesin akan menyala; dan kalau didorong ke depan, klakson berteriak.
Inovasi lainnya-dan ini boleh ditiru-adalah pedal rem yang diposisikan di dek kanan. Hebatnya, sekali ditekan, rem depan dan belakang bekerja secara bersamaan. "Bikinnya simpel, tinggal sambungkan kabel di bawah bodi. Untuk rem depan, jika diinjak, maka seperti menarik hendel rem, begitu juga belakang," kata modifikator penyuka celana ketat ini.


Tren Modifikasi 2009
Syubhan Akib - detikOto
Foto: Syubhan-detikOto



Jakarta - Dunia modifikasi layaknya candu yang akan terus meracuni para peminat otomotif dimana pun mereka berada. Begitu pula halnya dengan dunia modifikasi di sektor roda dua yang sekarang juga akan memulai babak baru di tahun yang juga baru ini.Di tahun 2009 ini dunia modifikasi kemungkinan besar akan bergerak ke arah yang lebih baik. Karena pada tahun ini para pecinta modifikasi akan beranjak kebiasaan awal yang biasanya hanya memperhitungkan masalah penampilan dan bentuk kendaraan menuju sisi kreatif yang lebih jauh lagi."2009 kemungkinan besar para pecinta modifikasi akan mulai memikirkan 3 hal, yakni, sisi futuristik atau hi tech, ekslusifitas, dan detail," kata pungawa dari Tauco Custom, Topo Goedel Atmodjo kepada detikOto, Senin (12/01/2008).Sisi futuristik, menurut pria yang memulai bisnis modifikasi sejak tahun 1994 ini ditandai dengan akan makin maraknya penggunaan gadget berteknologi tinggi pada motor seperti TV dan Global Position System (GPS). "Bahkan kamera digital yang digunakan sebagai pengganti spion pun sudah mulai ramai digunakan," ujar Topo.Sementara sisi eksklusifitas yang dimaksudkan Topo adalah tren 'tidak mau disamakan' yang sekarang mulai berkembang dimana perangkat modifikasi yang dipasangkan, dibuat atau dibeli dengan perhitungan masalah eksklusifitas yang tinggi.Karena itulah, saat ini makin banyak saja orang yang mau bersusah payah mencari pelengkap modifikasi yang dibuat dengan sistem hand made agar tidak ada yang menyamai.Kalau pun harus dengan 'terpaksa' membeli yang limbah, saat ini pecinta modifikasi cenderung membeli perangkat bermerek terkenal dan mahal. "Hal ini tentu saja bertujuan untuk menjaga eksklusifitas modifikasi pada tunggangan mereka," jelas Topo.Dan yang lebih bagus lagi adalah masalah detail kendaraan. Karena saat ini para pecinta otomotif sudah mulai pintar dalam memandang sebuah hasil karya modifikasi suatu kendaraan. "Mereka sudah tidak lagi melihat kendaraan modifikasi hanya sekedar dari tampilannya saja, namun juga sudah mulai 'mendekati' motor modifikasi tersebut untuk melihat secara lebih dekat, detail kendaraan hasil modifikasi tersebut," tukas Topo. ( syu / ddn )




gunsnroses