Bobber, Gaya Modifikasi Skubek di 2009
Home Otomotif


BANDUNG (KONTEKAJA) - Setelah gaya low rider, memasuki 2009 modifikasi skubek sepertinya dilanda demam virus style bobber. Aliran ini sebelumnya sangat kental dengan motor jenis sport atau moge lawas. Hanya, yang jadi contoh kali ini adalah skubek berbadan lebih besar dari ukuran standar umumnya yakni Yamaha Nouvo.
Ide liar ini dilakukan oleh kumpulan anak muda kreatif dari Geba Leisure Parts (GLP) Bandung, Jawa Barat. "Sengaja dibuat di Nouvo. Selain karena spesies skubek, kami juga ingin tonjolkan gaya baru," ungkap Ardhi Kupret, pemilik sekaligus pemodifikasi yang menghasilkan karya rapi lewat tangan dinginnya.
Dari sisi tampilan, ada beberapa kesamaan dengan low rider. Paling mencolok, sama-sama mengusung konsep ceper dan menggunakan ban lebar alias velg mobil. Bedanya, kalau skubek low rider, sasis dimundurkan; pada Nouvo ini, kerangka belakang justru dipotong 15 cm. Sumbu roda ikut dimundurkan 25 cm.
Tentu banyak kompartemen yang tergeser, seperti tangki harus maju ke depan. Volume ruang bagasi jadi berkurang. Namun, tampilan Nouvo tampak lebih padat. "Kan itu memang salah satu ciri bobber," lanjut saudara kandung Tria, vokalis The Changcuters.
Bentuk bodi yang kian padat dengan menggunakan bahan fiber dibentuk kotak-kotak atau punya bidang datar besar supaya padat dan semakin kuat. Itu termasuk jok-menggunakan bahan beludru dengan variasi lubang bertali-yang dirancang tunggal (single seater), kian menguatkan kesan padatnya. "Hal yang harus dihindari adalah lekukan," bilang Ardhi.
Karena ingin menghasilkan karya yang sempurna, pengerjaan bodi paling lama, yakni lebih satu bulan. "Itu karena benar-benar konsep baru yang belum ada cetakannya. Meski terlihat kotak, detailing tetap terlihat banyak," bangganya.
Dari Nouvo ini ada beberapa inovasi yang dilakukan Ardhi. Pada sisi kiri motor ada tuas shifter, tetapi fungsinya bukan untuk menaik-turunkan gigi persneling karena Nouvo bertransmisi otomatis. Oleh Ardhi, tuas itu difungsikan sebagai starter dan klakson. Dengan menekan tuas, mesin akan menyala; dan kalau didorong ke depan, klakson berteriak.
Inovasi lainnya-dan ini boleh ditiru-adalah pedal rem yang diposisikan di dek kanan. Hebatnya, sekali ditekan, rem depan dan belakang bekerja secara bersamaan. "Bikinnya simpel, tinggal sambungkan kabel di bawah bodi. Untuk rem depan, jika diinjak, maka seperti menarik hendel rem, begitu juga belakang," kata modifikator penyuka celana ketat ini.


0 komentar:

Posting Komentar